Tuhan,... Awas ada Bom di Rumah-MU

Share on :

Tidak iya dapat kukeluhkan ini nasibku hanya selain padamu
Yang memiliki langit, yang memiliki bumi beserta isinya
Tidak juga iya dapat aku kusangkal kuasa lebih dari apa – apa yang dikehendakimu
Yang dapat tanpa dengan berkata jadi maka jadilah

Tapi bisakah kini kudatang dan keluhkan ini nasibmu yang kurasa derita
Tentang tragedi, tentang cerita ada lagi yang mati
Tapi bisakah kini kudapatkan kuyakiniku akan ini hati yang merindu damaimu
Tentang tak harus ada luka, tentang tak harus ada duka

Dipelataran rumahmu aku gelisah dan takut melangkah maju
Dialtar persembahanmu aku takut kehabisan waktu
Dimana lagi tempat aku pulang, dimana lagi tenpat aku berlindung
Ketika damai rumahmu terusik ledakan
Ketika amis darah membungkus dinding – dinding pertobatan

Aku hamba yang mencintimu lebih dari apapun
Yang hanya bisa bisu, bisa marah lalu menangis sesegukan mengusap ketakutan
Manusia – manusia kini diliputi amarah
Saling adu kekuatan, saling mencari pembenaaran
Aku hamba yang takut kehilanganmu lebih dari apapun
Yang takut kehilangan pegangan, lelah menggugat lalu hidup dalam kekosongan
Manusia – manusia kini kehabisan air mata
Saling adu kebingungan, saling mencari kebenaran

Kini biar Ijinkan aku datang dan bercerita ini nasibmu yang kurasa siksa
Kini biar ijinkan aku memelukmu dalam nama apapun
Aku mencintaimu tanpa derita dan siksa
Aku mencintaimu dalam damai dihati

Tuhaaaaan …. awas Tuhan
 “mereka” menaruh bom dirumahmu
Tuhaaaaan …. Awas Tuhan
“ mereka “ meneror atas nama kehendakmu

1 komentar:

Anonim mengatakan...

like this post..
thanx 4 the great poetry..
Be blessed...
Ad Agusta Per Angusta...

Posting Komentar