Nungging, Aku Padamu !


Apa yang ada dalam kepalamu seketika mendengar kata nungging? Entahlah, tapi marilah kita coba bersepakat bahwa “nungging” hari ini kemudian akan cepat terdeteksi dan diorientasikan pada gaya atau style dalam perilaku seksual modern.

Dua malam lalu linimasa twitter saya penuh dengan kata nungging yang berawal dari pernyataan sederhana seorang teman “mungkin doa saya kurang nungging kali yaa“. Seketika saya merasa tergelitik lalu mencoba merasionalisasi pernyataan tersebut. Nungging adalah satu dari sekian banyak kata yang tengah menghadapi distorsi nilai di tengah realitas zaman yang semakin terbuka dan jungkir balik ini. Seperti halnya kata ngangkang, nungging kini akan lebih dahulu dikoptasikan sebagai sesuatu yang negatif apabila ditempatkan dalam sebuah kalimat.

10 Orang Muda dengan Semangat #PattimuraMuda Paling Menyala

Bagi saya Pattimura adalah nama untuk sebuah semangat, tidak usang dimakan waktu dan selalu bisa lahir untuk menjadi api yang membakar zaman. Hari ini hari Pattimura dan saya punya 10 orang teman yang saya anggap punya semangat #PattimuraMuda. Masa kolonialisme sudah selesai, perjuangan juga bukan lagi dengan parang salawaku tapi dengan apapun yang bisa dilakukan untuk kemajuan, untuk kebaikan. Berikut adalah mereka, orang-orang muda Indonesia yang lahir dari tanah Maluku.  

Hujan yang (Tidak) Marah

Hujan jatuh dari malam kemarin
Dan sepertinya juga masih belum akan pulang malam ini
Lalu aku masih terus berada jauh darimu
Harus tetap untuk cukup puas dengan menemukan lampu – lampu kuning yang ercahaya lalu memantulkan wajahmu pada titik – titik air yang jatuh diatas jalan raya

Aku merindukanmu
Mungkin sudah bosan kamu mendengarnya
Mungkin juga sudah ratusan kali aku menyatakannya
Tapi aku memang hanya bisa mengatakan itu sambil terus membayangkan kita berada dekat dan saling memberi pelukan

Mari sini sayang
Beri aku jemari yang katamu hanya akan lengkap sela – selanya bila diisi jari – jariku
Mari sini sayangku
Berada tepat disamping kiriku untuk membuatku yakin tidak perlu bertanya kapan hujan ini reda

Sorot lampu mobil pecah dimata dan aku memang masih seperti nambak bahagia dengan kesendirian
Tapi aku selalu tahu bahwa bersamamu adalah baik
Sebaik aku terus merasa merindumu adalah bagian terbaik yang akan terus melindungiku
Bahkan dalam badai sekalipun

Manisku
Aku masih akan terus bersama kesendirian ini
Hingga tiba suatu hari dimana bersamamu adalah keniscayaan
Dimana aku tidak akan lagi menyembunyikan wajah pucatku dari sorot lampu mobil yang menemukan betapa dinginnya aku malam ini bersama hujan yang bagiku tidak marah melainkan menemaniku. 

---
ps : untukmu yang jauh dan untuk dua sejoli yang berpelukan menunggu hujan reda. :)

Ahmad, bocah yang mengepalkan “ tinju ” untuk hidupnya


ahmed. bocah penjaga pintu The Street
Ini malam saya bertemu lagi dengan Ahmad, anak kecil yang sempat beberapa waktu lalu saya upload fotonya ( foto yang sama yang saya gunakan untuk postingan ini ) di Tumblr dengan judul “Anak Indonesia”. Sebagaimana yang nampak dalam gambar tersebut Ahmad terduduk di anak tangga sebuah restoran dalam kondisi belum sadar benar karna sebelumnya saya menemukannya sedang tertidur tepat di anak tangga tersebut dan ketika saya keluar hendak merokok saya menemukan ahmad sudah terbangun dan duduk dalam posisi demikian.

Dalam postingan di tumblr saya menulis “ ini adalah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang hari ini tidur dijalan “ dan benar saja Ahmad adalah satu dari sekian banyak potret kehidupan anak jalanan yang mungkin bisa kita temukan dimana saja di Indonesia kita tercinta ini. Sehari – hari Ahmad memang selalu berada di sekitar restoran tersebut tapi tidak setiap hari pula saya berhasil merekam jejaknya karena tidak setiap haripula saya menyempatkan diri untuk mampir ke restoran tersebut tapi mala mini saya bertemu lagi dengannya dan memeluknya erat sekali sambil mencium – cium rambutnya setelah mendengar cerita yang sungguh membuat hati miris. Dibalik tawanya, pipinya yang berisi dan tubuhnya yang suka bersembunyi – sembunyi mengintip dari luar kedalam restoran Ahmad bukan anak yang beruntung. Bukan karena Ahmad adalah anak jalanan tapi lebih dari itu Ahmad adalah anak yang menyedihkan.

Perempuan Maluku dalam Cengkraman Budaya Patriarki

monumen martha christina
ini adalah sebuah catatan kecil yang terlambat saya tuliskan sebagai intisari siaran radio dengan topik “perempuan hijau “ dalam rangka peringatan hari bumi dan hari kartini bulan lalu. Mengapa perempuan hijau ? alasannya adalah agar bermakna ambigu yang berarti perempuan – perempuan muda; semangat kartini – kartini mudaa dalam menjawab tantangan – tantaangan kekinian dan perempuan – perempuan hijau yang peduli terhadap isu – isu lingkungan hidup. Tapi posting saya ini lebih akan saya tegaskan pada catatan – catatan kecil menyangkut posisi perempuan Maluku dalam budaya masyarakat yang patriarki.

Maluku adalah salah satu wilayah di Indonesia yang sampai saat ini kehidupan masyarakatnya lebih menggunakan perspektif hukum adat untuk menyelaraskan tata kehidupan sehari - hari masyarakatnya selain pula kerangka hukum normatif sebagai sebuah kemutlakan. Dalam budaya hidup orang Maluku yang patriarki, perempuan mendapatkan posisi tersendiri—posisi sebagai kaum yang berada di balik punggung laki – laki, berada di garis belakang untuk mengurusi segala hal menyangkut pangan, rumah, anak dan berbagai pekerjaan perempuan pada umumnya. Namun menjadi sebuah catatan kecil yang sangat penting untuk ditegaskan bahwa meskipun berada dalam kepungan budaya Patriarki, perempuan Maluku mendapaatkan posisi istimewa yaitu harus dilindungi, harus didahulukan dan sudah sejak lama dibiarkan menceburkan diri dalam kubangan emansipasi.

Agus Noor : tentang Konser Cinta #BETAMALUKU

Ini adalah rangkuman twit @agus_noor tentang Pertunjukan Musikal #BETAMALUKU sebagai rangkaian dari pentas #IndonesiaKita 27 – 28 Mei 2011 di Graha Bakti Budaya – Taman Ismail Marzuki,  Jakarta.


Menjahit Mimpi


Jelas adanya setiap orang memiliki mimpi atau yang disebut impian dan kurang lebih secara sederhana disama artikan dengan cita – cita atau tujuan pencapaian. Bagi saya semuanya tentu sama saja, apapun istilahnya, apapun nama yang dipakaim, maknanya tentu bermuara pada hasil akhir apa yang disebut keinginan. Apakah manusia harus selalu memiliki keinginan ? jawabannya adalah iya karna bayangkan saja hidup ini tanpa “kekuatan” keinginan tapi apakah kita perlu punya banyak keinginan ? jawabannya adalah relatif tergantung prisip dan cara pandang masing – masing orang tapi bagi saja jawabannya tetaplah iya.

Sebuah mimpi atau mimpi – mimpi sering kali sobek, terkoyak keadaan atau tergilas kenyataan yang tidak sesuai tap[I pemimpi yang baik adalah mereka yang selalu mampu menemukan cara untuk menjahit mimpi atau mimpi – mimpi tersebut. Bagi saya sebenarnya bukalah mimpi atau mimpi – mimpi yang sobek tapi keyakinan. Keyakinan kitalah yang menghidupkan setiap mimpi maka bila keyakinan kita terganggu hal tersebut akan berakibat fatal terhadap apa yang kita impikan.

Semacam Sembelit

Kalo lagi jatuh cinta itu seperti ada kupu – kupu dalam perut, saya dengar itu dari Dewi Subrata—seorang teman baru yang follow2an twitter gara – gara nyambung sambar sambaran twit dipostingan #LagukuBercerita miliknya. Lagu bercerita postingannya yang membuat saya tertarik adalah “simply” lagu milik dewi lestari yang menurut saya tidak begitu popular tapi saya suka makanya dengan tulus saya apresiasi, blakangan saya tau kalo lagu itu didedikasi untuk … ehhmm… laki – laki yang sedang ditaksirnya.

Dewi Subrata adalah orang yang menyenangkan menurut saya,baru kenal langsung curhat (itulah menyenangkan yang saya maksud). Dia risih dipanggil kakak karna merasa jadi tante – tante pedofil (bagian ini saya mau ngakak) dan katanya kita Cuma beda 5 tahun masa studi, saya 2005 dan dia 2000 (lima tahun pake cuma—sungguh keterlaluan) tapi setelah proses nyolot pake mau dihadiahin cemilan petasan akhirnya kami deal sahut - ssahutan kakak adek dengan bayaran ditraktir martabak kalo ketemu. Agak goblok sebenarnya. Hha

Balik lagi soal kupu – kupu, kak dewi subrata konon lagi naksir – naksirnya, tergila – gilanya dengan seorang laki – laki aries yang jangankan namanya, wajahnya juga saya tak tahu (termasuk dewi subrata mukanya kayak apa Cuma tuhan juga yang tahu saya ngak). Laki – laki itu dekat katanya tapi hanya mau menyebut hubungan mereka berdua sebagai temenan. Padanya saya memberi masukan klasik bernada provokatif “ maju kak, sebelum janur kuning melambai waktu belom abis”  plus sebuah pernyataan bodoh yang ternyata agak ngefek “ aries ama aries jodoh loh “  >> orangnya lalu nyengir semangat pake emote icon.

Sekitar beberapa jam lalu ada mention masuk bunyinya begini “ kupu-kupu sudah pergi. Tinggal sarang nya saja yang belum sempet dibersihkan. Antara rela ga rela. :) siap ga siap :)  “. Sejujurnya saya tidak paham tapi sungguh tentang kupu – kupu ini inspiratif sekali, kalo malam ini cuaca bersahabat ingin sekali membuat satu judul cerpen kupu – kupu dalam perut atau kupu – kupu dalam toples yang penting singkron ama analogi kalo jatuh cinta itu perut kek kemasukan kupu – kupu.

Katanya kupu – kupu itu terbang bukan lepas karena memang tak dikandangi walaupun dalam tafsiran saya dia pasti ingin sekali mengandangi kupu – kupu itu dengan jeratan “ nikah yuk, gw pengen nikah“ tapi ternyata apapun itu kupu – kupu sudah terbang. Apa artinya ? tanyakan pada perut yang ternyata “sembelit”. :))

saya bosan mencium-MU sayang

sayang kemarin kamu berkata padaku tentang, saat perempuan berkata "baik - baik saja" sesungguhnya itu berarti tidak baik - baik saja tapi saya terlalu capek untuk mengomentarinya, saya hanya ingin memeluk dengan sederhana-memandang kedalam matamu sambil menemukan apa yang tidak sedang baik - baik saja itu. aku capek berdebat dan semua itu memang ternyata karena jarak kita begitu milyaran jumlahnya.

saya menulis ini karna rasanya saya tidak akan pernah bisa mengungkapkan ini secara langsung padamu. saya bosan mencium-MU, saya bosan menciummu lewat handphone, saya benci menciummu dalam jarak, saya  sudah bosan mencium-MU dengan memeluk guling, menutup mata dan "gila" sendiri tanpa ada yang bisa benar - benar bisa disentuh. saya ingin dekat sedekatnya lagi denganmu. segera !