telah menanak cinta didalam dadanya
kesunyian bagai bohlam-bohlam
pijar cahayanya menusuk dari mana-mana
di bangku tengah rumah ia terduduk
diatas tiap lembar kulit yang pelan-pelan mengelupas ia berdoa
hidup ternyata derita: bahkan setelah nyawa berani digadai diujung badik
waktu sudah jauh, ingatan-ingatan sudah mengabur: semua sudah dilupa
di meja dekat bangku ia tertunduk
ditulisnya duka di atas selembar surat
anak laki-lakinya mati: suaminya hilang tiada kabar, tiada suara
lalu keinginan sudah tua, harapan-harapan sudah usang: dirinya sudah belajar melupa
perempuan yang memadu sepi
sambil menyulam selimut untuk dirinya sendiri
berkata: masa depan oh masa depan, beri tanda bahaya
orang-orang jahat masih berkeliaran. mereka menebar racun, memaksa kuasa dengan paksa
api amarah padam
tulang sudah remuk redam
keberanian telah digugat tragedi silam
yang tersisa cuma doa yang mengiklaskan dendam: tetap rapi tersimpan
---
untuk perempuan-perempuan yang ditakut-takuti masa lalu. sejarah bangsa adalah sejarah penindasan.
1 komentar:
getir... adakah salah satu perempuan itu adalah dia yang kusebut ibu?
Posting Komentar