Kadang saya masih sering bingung dengan apa itu maaf.
Ini bukan tentang definisi maaf tapi tentang nilai rasa dari maaf itu sendiri.
Bagi saya maaf bukan cuma sekedar kata, maaf adalah sikap dan sebagai sebuah
sikap maaf adalah buah dari sebuah perjalanan panjang atau mari kemudian
disebut sebagai hasil dari perjuangan guna memperoleh maaf itu sendiri.
Sebelas jam yang lalu Ri Nai menulis (bukan)
festival maaf yang kurang
lebih intinya ingin menyampaikan maksud bahwa kata maaf jangan hanya dipakai pada sebuah momentum
ritual belaka saja. Kata maaf kini berseliweran di mana-mana,
mulai dari microbloging twitter, facebook sampe sms bahkan Broadcast Message.Pada prinsipnya semua adalah sah-sah saja, karena
ketulusan dari maaf tersebut tidak akan dapat di ukur orang lain kecuali oleh
mereka yang saling meminta dan member maaf tapi saya merasa harus ada yang di
ingat bahwa di hari biasa maaf itu bukan sesuatu yang murah namun dalam produk
budaya seperti lebaran saat ini "maaf" seperti anjlok, cuci gudang,
turun harga habis-habisan.