![]() |
ahmed. bocah penjaga pintu The Street |
Ini malam saya bertemu lagi
dengan Ahmad, anak kecil yang sempat beberapa waktu lalu saya upload fotonya (
foto yang sama yang saya gunakan untuk postingan ini ) di Tumblr dengan judul
“Anak Indonesia”. Sebagaimana yang nampak dalam gambar tersebut Ahmad terduduk
di anak tangga sebuah restoran dalam kondisi belum sadar benar karna sebelumnya
saya menemukannya sedang tertidur tepat di anak tangga tersebut dan ketika saya
keluar hendak merokok saya menemukan ahmad sudah terbangun dan duduk dalam
posisi demikian.
Dalam postingan di tumblr saya
menulis “ ini adalah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang hari ini tidur
dijalan “ dan benar saja Ahmad adalah satu dari sekian banyak potret kehidupan
anak jalanan yang mungkin bisa kita temukan dimana saja di Indonesia kita
tercinta ini. Sehari – hari Ahmad memang selalu berada di sekitar restoran
tersebut tapi tidak setiap hari pula saya berhasil merekam jejaknya karena
tidak setiap haripula saya menyempatkan diri untuk mampir ke restoran tersebut
tapi mala mini saya bertemu lagi dengannya dan memeluknya erat sekali sambil
mencium – cium rambutnya setelah mendengar cerita yang sungguh membuat hati
miris. Dibalik tawanya, pipinya yang berisi dan tubuhnya yang suka bersembunyi
– sembunyi mengintip dari luar kedalam restoran Ahmad bukan anak yang
beruntung. Bukan karena Ahmad adalah anak jalanan tapi lebih dari itu Ahmad
adalah anak yang menyedihkan.
Sejak pertama kali mengenal Ahmad
saya tahu orang tua ahmad adalah bapak penarik becak yang setiap hari ngetem
didepan restoran tersebut dan ibunya adalah pedagang kaki lima yang juga ngepos
ditempat yang sama tapi ternyata bukan, Ahmad tidak lagi punya orang tua. Dari
cerita ibu pedagaang rokok dan kacang di emperan pertokoan AY Patti Ambon itu
saya mendengarkan kisah tentang Ahmad yang mau tidak mau harus diambilnya,
diselaamatkannya, dipeliharanya karna ditinggal kedua orang tuanya. Ayah Ahmad
adalah bekas pesuruh di restoran dalam tulisan ini dan kini telah pergi “ kawin
lari” lagi dengan perempuan baru, begitu juga ibunya yang tidak jelas ada di
mana. Selama berhari – hari Ahmad ditinggalkan didepan Restoran tersebut sampai
akhirnya oleh bapak si tukang becak dan ibu si pedagang kaki lima itu dibawa
pulang kerumah yang berarti menambah tanggungan keluarga mereka yang secara
sangat sederhana dalam satu kali pandangan mata mampu diasumsikan sebagai
“orang susah”.
Ahmad memang kini seperti tidak
peduli, dia berlarian kesana kemari sepanjang jalan utama kota tersebut dengan
menyeret – nyeret kardus untuk menutupi jok – jok motor yang parkir dan bergaya
seakan – akan menjadi juru parkir beneran untuk dibayar jasanya walaupun
sebenarnya tidak seberapa karena mereka (Ahmad dan banyak anak kecil lainnya)
masuk dalam kategori tukang parkir liar yang luput dari perhaatian satpol PP.
Ahmad akan berkata ceplas ceplos “ su pigi ” yang berarti “sudah pergi “ ketika
si ibu angkatnya tersebut menceritakaan tentang orang tuaanya sembari melirik
padanya seperti yang terjadi bersama saya malam ini. Ahmad memang kini tidak
peduli, tapi bagaimana masa depannya ? apakah orang tuanya, mereka yang
melahirkannya lalu kini pergi meninggalkannya memikirkannya hari ini ? saya
benar – benar tidak mampu merasionalisasikan hal tersebut karena apa yang
terjadi pada Ahmad adalah bentuk yang sangat tidak rasional yang dilakukan
orang tua kepada anaknya.
Sebelum pulang saya mengusap
kepalanya sembari mengajaknya “ tosh “ dan Ahmadpun menyambut saya dengan
sangat bersemangat “ tooooosh “. Ahmad adalah satu dari sekian banyak anak
kecil yang saya tahu sejak hari ini harus menganggkat kepalan tangannya untuk
melawan keras hidupnya sembari berfikir “ mungkin ahmad haarusnya tidaak pernah
dilahirkaan “ walaupun saya tetap percaya bahwa tuhan tidak pernah akan
menyianyiakan apa yang telah lahir dari perjanjiannya. Semoga hidup berpihak
padanya dan semoga Ahmad besar sebagai manusia yang tetap percaya bahwa tuhan
bersamanya walaupun hari ini dia kedinginan tidur di emperan toko.
Ahmad suatu hari akan bertanya “
dimana bapak dan ibu ? “ tapi semoga tidak dengan amarah dan hujatan. Angkat “
tinju “ untuk Ahmad; hidupmu bukan hidup karbitan.
1 komentar:
Memotivasi n mengisnpirasi kita smua, trutama mreka ( anak2 yg lahir dr kluarga yg harmonis n berada ) tuk bs lebih brsyukur atas berkah yg mreka miliki saat ini..
Cuz ada Ahmad n bnyak teman2 lainnya yg mrindukan sperti itu.. walopun mreka brsedih krna tak bs mmiliki sperti apa yg org lain dapatkn tp itu tak membuat mreka mnyerah tuk ttap survive n trsenyum hdapi khidupan....
*:D kpanjangan.. heheee*
Tap smangat n Jangan mnyerah..
*Sing #Sore Tugu Pancoran - IF*
Posting Komentar