#♥

Share on :
Aku tahu cinta itu sesuatu yang luar biasa. Tapi aku tahu pula cinta adalah bagian yang sifatnya lahiriah. Aku selalu berkeinginan bisa mencintai dengan istimewa, dengan luar daripada biasa tapi aku kembali ingat bahwa cinta itu dan mencintai harus datang dari hati bukan dari hasil timbang pikir.

Cinta baiknya memang tidak direncanakan. Cinta baiknya adalah sebuah momentum bertemunya dua bagian yang berbeda: karakter, keinginan, harapan, impian, gagasan, cara dan lain sebagainya. Cinta ternyata memang tidak bisa dipilih, apalagi ditentukan. Tak ada satupun manusia mampu memilih kapan dia harus jatuh cinta. Cinta adalah orisinilitas bukan bentuk dari kamuflase teori atas kejadian. Cinta itu murni. Cinta juga utuh karena tidak mampu diurai atau diukur pada awalnya. Cinta itu bagian paling manusiawi dari manusia yang sering kali tak mampu dirasionalisasikan walau memang ternyata cinta tak butuh rasionalisasi. Cinta hanya butuh: ruang, waktu dan takdir.

Bagi saya, jujur cinta itu rumit. Cinta selalu menjadi alasan rasional bahkan untuk sesuatu yang irasional dan maka begitu pula cinta mampu menciptakan kemungkinan - kemungkinan diatas ketidak mungkinan.
Bila cinta itu baju, cinta hanya perlu dikenakan untuk sejati menjadi baju. Besar kecil, cocok atau tidak selalu relatif sesuai dengen keinginan. Bila cinta itu makanan, lahaplah menyantapnya dengan selalu percaya bahwa sistem kerja tubuh punya mekanisme untuk mengatur segala apa - apa yang kita makan bahkan untuk racun sekalipun.

Mulailah berfikir sederhana. Cinta adalah aturan semesta, cinta hanya bisa ditolak atau diterima dan sebaik - baiknya manusia adalah mereka yang selalu bersyukur: cinta saja, terima saja. Biar semesta menjawab bahkan ketika kita merasa tak menyiapkan pertanyaan, cinta selalu punya jawaban.

0 komentar:

Posting Komentar