RATNA SARUMPAET : " ... SAATNYA RAKYAT INDONESIA BELAJAR DARI MALUKU "

Share on :


Judul diatas adalah pernyataan Kak Ratna Sarumpaet; seniman, sutradara, aktivis sekaligus penulis kenamaan Indonesia yang baru saja melahirkan Karya Novelnya Maluku Kobaran Cintaku 10 Desember kemarin bertepatan dengan hari peringatan HAM Internasioanl di Ambon pada sebuah liputan Infotaiment.

Novel tersebut adalah sebuah proyek idealis yang mengkolaborasikan cinta sebagai bahasa universal dan peristiwa konflik kemanusian Maluku tahun 1999 yang sangat monumental sebagai tanda sekaligus bukti pernah terjadinya keruntuhan peradaaban “basudara” di Maluku. karya fiksi tersebut membungkus sekelumit isu baik lokal, nasional maupun internasional beserta solusi - solusi ideal untuk mampu memperbaiki atau membangun kembali tatanan yang sempat terkoyak serta sebagai bentuk gugatan terhadap peristiwa - peristiwa aktual yang terjadi belakangan ini dimasyarakat seperti rentannya isu agama, peran aktif generasi muda sebagai agent of change, hubungan pusat dan daerah, propinsi kepualauan dan lain sebagainya.
karya fiksi yang didasarkan pada aspek sejarah, budaya, sosial-kemasyarakatan dan peristiwa - peristiwa faktual yang otentik di Maluku tersebut adalah sebuah inti sari pemikiran tentang betapa pentingnya penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia. dari sekian diskusi panjang selama satu satu setengah tahun proses pembuatan Novel tersebut, saya secara pribadi menemukan sebuah substansi pokok bahwa di Indonesia ini hanya dibutuhkan orang - orang Jujur yang ikhlas dan penuh dedikasi menyaruakan kebenaran seperti yang dilakukan kaa Ratna Sarumpaet.



Bagi Kak RS, Rakyat Indonesia kiranya harus belajar dari peristiwa yang terjadi di Maluku. tatanan masyarakat harusnya senantiasa dijaga dari segala macam gangguan yang ada dan pemerintah pusat harus melihat segala yang terjadi di daerah secara serius bukan kemudian menjadikannya sebagai “sesuatu” yang bisa diproyekan. Maluku Kobaran Cintaku, bagi saya adalah bukti dedikasi bersama bahwa kedamaian dimuka bumi adalah tanggung jawab semua orang dan hal terbaik adalah belajar dari tiap peristiwa.
terakhir, angkat topi dan beri hormat bagi mereka yang peduli terhadap realitas sosial yang terjadi di daerah yang bahkan jauh berada di Timur Indonesia.

Indonesia (pasti akan) lebih baik. 

0 komentar:

Posting Komentar